Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Pada tahun 2024, tema global Hari Hipertensi Sedunia adalah “Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer”. Indonesia mengadopsi tema global dengan “Cegah dan Kendalikan Hipertensi dengan Tepat untuk Hidup Sehat Lebih Lama”. Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan pengendalian hipertensi.
Apa itu hipertensi?
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi di mana kekuatan aliran dari darah terhadap dinding arteri cukup tinggi. Hampir sepertiga dari orang-orang yang memiliki penyakit ini tidak menyadarinya. Jika Anda belum memeriksa dan tidak tahu tekanan darah Anda, mintalah kepada dokter untuk memeriksanya. Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung dan daya tahan pembuluh darah.
Penyebab Hipertensi
Berikut ini dua jenis tekanan darah tinggi yang memiliki penyebab berbeda:
-
Hipertensi primer
Hipertensi primer juga disebut hipertensi esensial. Penyebab ini berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Kebanyakan orang memiliki jenis tekanan darah tinggi. Para peneliti masih belum jelas mekanisme apa yang menyebabkan tekanan darah meningkat secara perlahan. Kombinasi faktor dapat berperan. Faktor-faktor ini termasuk:
- Gen: Beberapa orang secara genetik cenderung mengalaminya. Ini mungkin dari mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua.
- Perubahan fisik: Jika sesuatu dalam tubuh berubah, Anda mungkin mulai mengalami masalah di seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi mungkin menjadi salah satu masalah itu. Misalnya, diperkirakan perubahan fungsi ginjal karena penuaan dapat mengganggu keseimbangan garam dan cairan alami tubuh. Perubahan ini dapat menyebabkan tekanan darah tubuh meningkat.
- Lingkungan: Seiring waktu, gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang buruk dapat berdampak buruk pada tubuh Anda. Pilihan gaya hidup dapat menyebabkan masalah berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko.
-
Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder sering terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada hipertensi primer. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder meliputi:
- Sleep apnea obstruktif
- Penyakit ginjal
- Cacat jantung bawaan
- Masalah dengan tiroid
- Efek samping obat
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Penyalahgunaan alkohol atau penggunaan kronis
- Masalah kelenjar adrenal
- Tumor endokrin tertentu
Faktor risiko hipertensi
Sementara itu berikut ini faktor risiko yang patut Anda waspadai di antaranya:
- Obesitas
- Terlalu banyak minum alkohol
- Merokok
- Riwayat keluarga.
Salah satu aspek yang paling berbahaya adalah bahwa setiap individu tidak menyadari bahwa dirinya memiliki hipertensi. Padahal, penyebab tekanan darah tinggi bisa saja tidak disadari oleh banyak orang. Risiko darah tinggi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda mengalami hipertensi adalah dengan pemeriksaan tekanan darah yang teratur. Hal ini penting terutama jika kita memiliki saudara atau keturunan tekanan darah tinggi.
Jenis Hipertensi
-
Hipertensi grade I
Ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 140 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 90 mmHg. Diagnosis hipertensi grade I apabila selama 2 kali pemeriksaan berturut-turut dalam rentang waktu seminggu pasien menunjukkan tekanan darah tersebut.
-
Hipertensi grade II
Ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 160 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 100 mmHg pada satu kali pemeriksaan.
-
Krisis hipertensi
Ketika tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 180 mmHg dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 110 mmHg. Krisis yang satu ini dibagi menjadi dua, yaitu: Hipertensi darurat (jika terdapat kegagalan organ vital) Hipertensi urgensi (jika belum terjadi kegagalan organ vital).
Gejala Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala. Meskipun demikian, beberapa orang yang memiliki tekanan darah yang sangat tinggi bisa merasakan:
- Sakit kepala parah
- Kelelahan atau kebingungan
- Masalah penglihatan (kemungkinan komplikasi ke retina mata)
- Nyeri dada Sulit bernapas Denyut jantung tidak teratur
- Adanya darah dalam urine (kemungkinan komplikasi ke ginjal)
- Berdebar di dada, leher, atau telinga.
- Tekanan darah yang tidak terkontrol mampu menyebabkan pasien jatuh ke dalam kondisi krisis hipertensi, yaitu yang menyebabkan kegagalan organ seperti serangan jantung atau stroke.
Cara Mencegah Hipertensi
Cara mencegah tekanan darah tinggi adalah dengan menjalani pola hidup sehat. Dengan menjalani gaya hidup sehat, Anda dapat membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Anda bisa coba lakukan ini untuk sebagai langkah pencegahan:
- Makan diet sehat
- Mempertahankan berat badan yang sehat
- Mendapatkan aktivitas fisik yang cukup
- Tidak merokok
- Membatasi konsumsi alkohol
Disiplin tinggi dalam menerapkan gaya hidup sehat akan memberikan dampak positif yang signifikan pada tekanan darah. Beberapa orang yang mengalami penyakit ini bahkan tidak perlu mengonsumsi obat-obatan karena berhasil menerapkan perubahan gaya hidup untuk menormalkan tekanan darah.
Konsultasikan penyakit Hipertensi dengan Dokter Spesial Penyakit Dalam dengan book melalui link Tokopedia https://www.tokopedia.com/mayapadaclinic/konsultasi-telekonsultasi-dengan-dokter-spesialis-penyakit-dalam atau hubungi Whatsapp Mayapada Clinic +62 878-7036-0947.
Direview oleh: dr. Satria Dharma
Leave a Reply