Banyak kabar burung yang mengatakan bahwa sejumlah tindakan medis dapat berdampak pada kesahihan puasa, seperti salah satunya adalah pengambian sampel darah.
Menurut General Authority for Islamic and Endowments, melakukan Medical Check Up saat berpuasa hukumnya tidak membatalkan puasa seseorang. Meski demikian sejumlah tindakan medis lain dapat membatalkan puasa, yakni seperti memberikan injeksi yang mengandung nutrisi ke dalam tubuh, dan tetes mata, telinga, atau hidung dengan catatan bila tetesannya menyentuh tenggorokan.
Medical Check Up kini diketahui tidak membatalkan puasa, namun seseorang harus membatalkan puasanya bila mengalami kondisi pasca pengambilan sampel. Sejumlah orang akan mengalami reaksi yang berbeda setelah pengambilan darah. Dalam beberapa kasus, seseorang akan merasa lemas dan pusing setelah Medical Check Up. Jika mereka yang sedang berpuasa mengalami reaksi pasca tes seperti dua hal tersebut, maka disarankan untuk segera membatalkan puasa mereka.
Apakah puasa akan memengaruhi hasil tes?
Sejumlah pemeriksaan diketahui dapat berpengaruh bila pengambilan sampel dilakukan saat berpuasa, seperti salah satunya adalah hasil gula darah pada tubuh. Namun, sejumlah pemeriksaan lainnya seperti ginjal, hati, tiroid, dan darah lengkap tidak akan terpengaruh bila seseorang sedan berpuasa ataupun tidak.
Kapan waktu yang tepat untuk melalukan Medical Check Up saat puasa Ramadhan?
Umumnya, Medical Check Up meminta seseorang untuk berpuasa dengan jangka waktu 10-12 jam. Anda bisa menjalankan prosedur Medical Check Up pada 10-12 jam setelah waktu sahur usai atau sekitar pukul 2 hingga 4 sore.
Deteksi penyakit dengan lakukan Medical Check Up yang tersedia di Tokopedia kami https://www.tokopedia.com/mayapadaclinic/etalase/medical-check-up atau hubungi WhatsApp +62 878-7036-0947
Leave a Reply