Hari AIDS Internasional 1 Desember, Saatnya Memahami Perjalanan Penyakit HIV yang Tak Kasat Mata

Hari AIDS Internasional 1 Desember, Saatnya Memahami Perjalanan Penyakit HIV yang Tak Kasat Mata

HIV, singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang secara perlahan melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Jika tidak segera ditangani, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Bagaimana HIV Menyerang Tubuh?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh dan jika tidak ditangani dapat berkembang menjadi penyakit AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome). Virus ini dapat menular dari cairan tubuh penderitanya, baik berupa darah, sperma, atau cairan vagina. 

Berikut tahap perjalanan HIV dalam tubuh:

Tahap I: masa inkubasi Human Immunodeficiency Virus 

Fase ini biasanya berlangsung selama 2–4 minggu dari virus pertama kali menginfeksi tubuh hingga gejala HIV timbul. Dalam masa inkubasi ini, umumnya tes HIV belum menunjukkan hasil yang positif atau mengindikasikan adanya infeksi HIV. Kondisi tersebut disebut window period, yang bisa saja berlangsung selama 6 bulan atau lebih. Namun perlu diingat, masa inkubasi virus ini berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usia, jumlah dan ketahanan virus, serta daya tahan tubuh penderita. 

Tahap II: HIV akut 

Awalnya, penderita HIV mengalami gejala yang mirip dengan infeksi virus pada umumnya. Gejala yang timbul antara lain: sakit kepala, nyeri otot, meriang, demam, sakit tenggorokan, kelelahan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak atau lipat paha. Pada tahap ini juga mungkin terjadi ciri-ciri HIV di kulit, berupa ruam. Berbagai gejala tersebut biasanya hanya bertahan dalam 1–2 minggu, lalu menghilang dan kemungkinan bisa timbul kembali. Kondisi ini biasa disebut juga HIV akut. 

Tahap III: HIV laten 

Pada HIV laten, virus berkembang biak dengan sangat cepat dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Virus ini juga dapat dengan mudah menular ke orang lain. Semakin lama, HIV laten dapat menyebabkan gejala, seperti penuruan berat badan drastis tanpa sebab, demam tinggi yang hilang timbul, diare berkepanjangan, dan batuk terus-menerus. 

Tahap IV: AIDS 

Penderita yang tidak mendapatkan pengobatan, sistem imun tubuh akan makin menurun. Selain itu, penderita HIV juga bisa mengalami tahap lanjutan yang lebih berat, yaitu AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome. Penderita AIDS yang tidak memperoleh pengobatan dengan baik berisiko terkena penyakit infeksi lain atau mengalami kondisi medis yang mengancam nyawa, mulai dari pneumonia, dehidrasi berat akibat muntah dan diare kronis, malnutrisi, hingga radang selaput otak. 

HIV bukanlah akhir dari segalanya. Dengan pengetahuan yang tepat, sikap positif, dan dukungan dari komunitas, kita dapat hidup berdampingan dengan HIV. Jangan ragu untuk melakukan tes HIV secara berkala dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran. Mari bersama-sama wujudkan dunia yang bebas dari AIDS.

Yuk, jadi bagian dari solusi! Bagikan artikel ini dan Deteksi penyakit HIV dengan paket Screening HIV – HIV I & II dengan book melalui link Tokopedia https://www.tokopedia.com/mayapadaclinic/screening-hiv-hiv-i-ii?extParam=whid%3D2051723%26src%3Dshop atau hubungi Whatsapp Mayapada Clinic +62 878-7036-0947.

Direview oleh: dr. Sisilia Elfani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *