Hari Stroke Sedunia selalu diperingati setiap tanggal 29 Oktober dan diawali pada tahun 2006. Terdapat Lembaga yang menaungi kampanye tersebeut yaitu Organisasi Stroke Dunia (WSO). Pembentukan WSO rupanya juga dilakukan di tahun yang sama, tepatnya setelah penggabungan antara dua organisasi yakni International Stroke Society (ISS) dan World Stroke Federation (WSF). Tujuan organisasi ini yaitu untuk menyadarkan masyarakat global terkait pencegahan penyakit stroke sekaligus membantu mengembalikan kehidupan para penderitanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) mendukung upaya WSO untuk menekan angka penyakit stroke di dunia. Salah satu komitmennya yakni mendukung seluruh lembaga medis maupun non-medis di lingkup sosial-kesehatan.
Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019 menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian utama di Indonesia (19,42% dari total kematian). Berdasarkan hasil Riskesdas prevalensi stroke di Indonesia meningkat 56% dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018.
Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kondisi ini menyebabkan area tertentu pada otak tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi sehingga terjadi kematian sel-sel otak. Stroke merupakan keadaan darurat medis.
Gejala dan Penyebab Stroke
Gejala stroke umumnya terjadi di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak. Gejala yang dialami yaitu sbb:
- Lemah pada otot-otot wajah yang membuat satu sisi wajah turun
- Kelemahan pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis)
- Kesulitan mengangkat kedua lengan akibat lemas atau mati rasa
- Disartria
- Kesemutan
- Kesulitan berbicara
- Kesulitan mengenal wajah (prosopagnosia)
Pengobatan dan Pencegahan Stroke
Penanganan stroke tergantung pada jenis stroke yang dialami pasien. Tindakan yang dapat dilakukan bisa berupa pemberian obat-obatan atau operasi. Untuk mendukung proses pemulihan, penderita akan disarankan untuk menjalani fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi psikologis.
Pencegahan stroke hampir sama dengan cara mencegah penyakit jantung, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Menjaga tekanan darah agar tetap normal
- Menjaga berat badan ideal
- Tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol
- Menjalani pemeriksaan rutin untuk kondisi medis yang diderita, misalnya diabetes dan hipertensi
- Berolahraga secara rutin
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, konsumsi minuman beralkohol, obesitas, hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia dan gangguan irama jantung.
Deteksi penyakit Stroke dengan MCU Lengkap dengan book melalui link Tokopedia https://www.tokopedia.com/mayapadaclinic/medical-check-up-lengkap atau hubungi Whatsapp Mayapada Clinic +62 878-7036-0947.
Direview oleh: dr. Rabiatul Mumtazah
Leave a Reply